Jusuf Kalla |
Laporan itu dibuat oleh tim advokasi Prabowo-Hatta.
"Jadi mereka melaporkan tentang orasi Pak Jusuf Kalla pada Kamis, 12 Juni 2014 di Mamuju, Sulawesi Barat. Dalam orasinya, beliau bilang, Pilihlah nomor dua, jangan pilih dor. Jangan lupa dua, bukan dor," kata pimpinan Bawaslu Nelson Simajuntak yang dikutip dari Inilah.com, Kamis (19/6/2014).
Tim advokasi Prabowo-Hatta, menurut Nelson melapor ke Bawaslu pada 13 Juni 2014. Laporan dilengkapi dengan bukti rekaman suara kampanye JK.. Mereka menduga JK melanggar pasal 41 ayat 1 tentang larangan kampanye Undang-Undang Pilpres.
Tim Prabowo-Hatta menilai lanjut Nelson, kalimat 'dor' yang digunakan JK bernada mengancam dan meresahkan masyarakat. Sebab dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), 'dor' diartikan sebagai suara hembusan senjata atau tiruan bunyi letusan senapan.
"Mereka lapor, JK juga sebutkan dalam orasinya 'Ada juga yang suka dor, itu bahaya'," pungkasnya.***
Inilah
0 komentar:
Posting Komentar