Ilustrasi (Tempo) |
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tengah Purjoko dalam Kajian Ekonomi Regional Triwulan I 2014, Senin (21/4/2014) mengatakan, kredit itu tersebar di 46.586 rekening di sejumlah bank di provinsi ini.
Dia mengatakan jumlah tersebut meningkat Rp139,37 miliar dari posisi sama tahun sebelumnya atau sebesar 26,98 persen.
Dari jumlah tersebut sebagian besar diserap oleh sektor perdagangan besar dan eceran dengan pangsa mencapai 61,57 persen atau mencapai Rp403,8 miliar, diikuti sektor pertanian, perburuan dan kehutanan dengan pangsa 20,41 persen atau Rp133,9 miliar.
Dia mengatakan sektor perdagangan besar dan eceran setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. Pada 2012, kucuran kredit pada sektor tersebut mencapai Rp286,1 miliar, dan pada 2011 sebesar Rp174,9 miliar.
"Jumlah rekening penerima KUR juga meningkat," kata Purjoko.
Sementara itu sektor pertambangan dan penggalian adalah yang paling sedikit menyerap KUR pada 2013 dengan jumlah Rp1,1 miliar yang tersebar di 55 rekening bank.
Selain KUR, katanya, pemerintah juga memiliki beberapa skema pembiayaan yang dapat digunakan untuk meningkatkan usaha pertanian masyarakat, di antaranya KKP-E (kredit ketahanan pangan dan energi) dan kredit revitalisasi perkebunan yang memberikan subsidi bunga kredit kepada penerima yang telah memenuhi persyaratan.
Meski merupakan kredit program yang digagas pemerintah, namun sumber dana yang disalurkan berasal dari dana perbankan yang dihimpun dari masyarakat. (ant)
0 komentar:
Posting Komentar