Ajakan Ray Sahetapy itu diucapkannya saat pembukaan Seminar "Bahari Baharu" di Palu, Kamis (12/11/13), yang merupakan rangkaian kegiatan Hari Nusantara 2013.
Aktor kelahiran Kabupaten Donggala 56 tahun silam ini mengajak anak-anak Nusantara untuk beranjak pulang dan berbicara sejujurnya dengan melihat jasa-jasa leluhur di negeri ini.
Dia juga meminta masyarakat untuk mengoreksi jati diri yang sesungguhnya, serta menggali mustika terpendam di hati yang selama ini membuat diam tak bersuara.
"Mari kita bangun dan membangunkan mereka yang telah lama tidur. Mari kita sadar dan menyadarkan mereka yang telah lama mabuk. Mari kita bangkit dan membangkitkan mereka yang mati suri. Salam Nusantara," kata mantan suami Dewi Yull ini.
Sementara itu, ketika dimintai tanggapan soal Hari Nusantara, pria bernama lengkap Ferene Raymond Sahetapy ini mengatakan Hari Nusantara adalah untuk keseimbangan, di mana air dan tanahnya juga harus seimbang.
Dia berharap gagasan yang muncul dari Hari Nusantara 2013 adalah ide tentang keseimbangan dan perdamaian.
"Jadi paradigma berpikir kita bukanlah mencari keseimbangan tapi menjaga keseimbangan," katanya.
Sementara Asisten II Setdaprov Sulawesi Tengah Elim Somba mengatakan seminar "Bahari Baharu" itu menggambarkan peradaban Nusantara dalam keanekaragaman etnis.
Dia mengatakan bahari adalah keindahan di masa lampau, sedangkan baharu adalah gambaran masa kini.
Olehnya momen Hari Nusantara adalah saat tepat untuk mengaktualisasikan hal positif.
Kegiatan ini diharapkan akan menambah wawasan dalam memahami wawasan Nusantara sekaligus bisa membawa manfaat, katanya.***
sumber: antarasulteng.com
0 komentar:
Posting Komentar