>
Headlines News :
Home » , » Jembatan Darurat DSLNG Merusak Saluran Irigasi Sinorang

Jembatan Darurat DSLNG Merusak Saluran Irigasi Sinorang

Written By Unknown on Jumat, 29 November 2013 | 09.06.00


Banggai, Jurnalsulteng.com- Saluran irigasi petani di Desa Sinorang Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai terancam rusak karena adanya jembatan darurat milik PT Donggi Senoro LNG (DSLNG).

Jembatan darurat milik perusahaan tambang gas tersebut melintasi pondasi saluran irigasi Desa Sinorang, tepatnya pada ruas 11-12 bagian hilir. Adanya jembatan itu juga mengancam kerusakan irigasi yang baru saja direhab dan menghabiskan dana APBN sebesar Rp5 miliar melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III.

“Ini sangat membahayakan saluran irigasi yang baru saja direhab, karena dilalui kendaraan berat. Tidak lama pasti akan patah, karena pondasinya buka dirancang untuk bisa dilalui kendaraan berat. Karena ini saluran irigasi sawah petani,” terang PPK Irigasi BWSS III,  Wayan Karnaya, ST, M.Si saat meninjau lokasi bersama Jurnalsulteng.com, Tabloid Sulteng1 dan Mingguan Celebes Post, Jumat (22/11/2013).

Wayan sangat menyesalkan tindakan yang dilakukan perusahaan gas tersebut, terlebih lagi pihak perusahaan tidak melakukan koordinasi atau izin untuk membuat jembatan darurat di atas saluran irigasi tersebut.

“Sampai saat ini kami dari Balai belum pernah menerima surat tembusan apapun terkait dengan pembuatan jembatan diatas saluran ini. Harusnya mereka mengerti, bahwa ini aset Sumber Daya Air (SDA) bukan aset pertambangan yang memberikan izin pengolaha gas di daerah ini,” ujarnya.

Petugas Pengawas Air (PPA) pada saluran irigasi Desa Sinorang, Moh. Syahril yang juga berada di lokasi mengatakan, pihaknya sudah memberikan teguran lisan kepada pengawas lapangan, terkait pembuatan jembatan darurat tersebut. Namun kata Syahril, saran agar jembatan tersebut dibongkar hanya sebatas janji saja.

“Kami sudah beberapa kali menyampaikan agar jembatan tersebut dibongkar dan dibuat yang lebih permanen agar tidak merusak saluran irigasi. Tapi hanya iya..iya saja, sampai sekarang tidak dilaksaakan,” ujar Syahril kesal.

Menurut Syahril, beberapa pekan lalu bersama sejumlah warga juga menyampaikan pada pengawas lapangan DSLNG dalam waktu dekat akan menutup jalan yang melintasi saluran irigasi tersebut. Hal ini dilakukan karena petani khawatir saluran irigasi rusak, terlebih lagi awal Desember mendatang sudah memasuki musim tanam.

“Saya  bersama petani sudah menyampaikan akan memasang palang bila tidak segera di bongkar. Masa perusahaan sebesar DSLNG bikin jembatan dari batang kelapa dan seenaknya melintasi saluran irigasi yang tidak dirancang untuk dilalui kendaraan berat. Kalau itu patah, pasti petani tidak bisa lagi mengaliri sawah mereka pada musim tanam Desember nanti. Dalam waktu dekat akan segera kami tutup jalan mereka,” ujar Syahril.

Sementara hingga saat ini belum diperoleh konfirmasi dari pihak DSLNG, terkait adanya pembuatan jembatan darurat yang melintasi saluran irigasi di Desa Sinorang tersebut.***

Keterangan Foto (dari atas ke bawah):

1. Petugas Pengawas Air (PPA) irigasi Sinorang Moh. Syahril (ber-jas hujan biru) saat menunjukkan adanya jembatan darurat milik DSLNG yang bisa merusak saluran irigasi, pada PPK Wayan Karnaya (jaket coklat).

2. Salah satu alat berat (Buldozer) yang setiap saat melintasi jembatan darurat diatas saluran irigasi Desa Sinorang.

3. Jembatan darurat tanpa izin dan merusak saluran irigasi yang baru saja selesai direhab.

wartawan: Sutrisno Saputro
Foto-foto: Andono Wibisono
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger