Palu, Jurnalsulteng.com- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulawesi Tengah meminta PT. PLN harus segera menormalisasi suplai listrik karena pemadaman bergilir yang dilakukan selama dua pekan terakhir sangat merugikan dan menyulitkan pelanggan.
"Setiap hari PLN menerapkan pemadaman bergilir. Ini tentu menyulitkan bahkan merugikan banyak pihak," kata Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sulteng Achrul Udaya, Selasa (22/10/2013).
PT PLN (Persero) Area Palu dalam dua pekan terakhir ini memberlakukan pemadaman listrik secara bergilir menyusul berkurangnya pasokan daya listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kota Palu.
Achrul mengatakan program pemadaman yang dilakukan PLN dipastikan merugikan masyarakat, termasuk dunia usaha karena tidak bisa menjalankan kegiatan usaha secara maksimal. Karena masyarakat sangat tergantung dari listrik yang dipasok PLN.
Memang ada mesin genset yang bisa digunakan sewaktu-waktu kalau listrik PLN padam. Tetapi kebanyakan tidak memanfaatkan karena biaya operasional, terutama BBM cukup mahal.
Para pelaku bisnis di Ibu Kota Provinsi Sulteng selama diberlakukan program pemadaman bergilir dipastikan mengalami kerugian cukup besar.
"Ya bisa jadi pendapatan usaha bisa turun hingga 40 persen karena ketergantungan pasokan listrik dari PLN," katanya.
Karena itu, Achrul meminta pihak PLN selaku perusahaan penyedia energi listrik untuk mengambil langkah-langkah menyediakan mesin cadangan untuk sewaktu-waktu digunakan ketika terjadi gangguan pada pembangkit listrik tenaga disel (PLTD) dan PLTU.
Sementara itu Menejer PLN Area Palu Novalince Pamuso kepada wartawan menyebutkan pihaknya terpaksa memberlakuikan pemadaman bergilir karena kerusakan mesin pada PLTU Mpanau milik PT. Pusaka Jaya Palu Power.
Novalince menyebutkan dalam kondisi normal, PLTU Mpanau bisa mensuplai daya listrik ke PLN berkisar 25 MW dan PLTD Silae 17 MW.
Namun saat ini, satu unit PLTD Mpanau yang berkapasitas 12,5 MW mengalami kerusakan sehingga sistem kelistrikan Palu mengalami defisit 12,5 MW.
"Mesin itu sedang dalam perbaikan dan mudah-mudahan selesai hari ini (Selasa) dan segera bisa memasok daya ke sistem kelistrikan Palu sehingga suplai ke pelanggan bisa segera normal kembali," ujarnya.***
sumber:antarasulteng.com
"Setiap hari PLN menerapkan pemadaman bergilir. Ini tentu menyulitkan bahkan merugikan banyak pihak," kata Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sulteng Achrul Udaya, Selasa (22/10/2013).
PT PLN (Persero) Area Palu dalam dua pekan terakhir ini memberlakukan pemadaman listrik secara bergilir menyusul berkurangnya pasokan daya listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kota Palu.
Achrul mengatakan program pemadaman yang dilakukan PLN dipastikan merugikan masyarakat, termasuk dunia usaha karena tidak bisa menjalankan kegiatan usaha secara maksimal. Karena masyarakat sangat tergantung dari listrik yang dipasok PLN.
Memang ada mesin genset yang bisa digunakan sewaktu-waktu kalau listrik PLN padam. Tetapi kebanyakan tidak memanfaatkan karena biaya operasional, terutama BBM cukup mahal.
Para pelaku bisnis di Ibu Kota Provinsi Sulteng selama diberlakukan program pemadaman bergilir dipastikan mengalami kerugian cukup besar.
"Ya bisa jadi pendapatan usaha bisa turun hingga 40 persen karena ketergantungan pasokan listrik dari PLN," katanya.
Karena itu, Achrul meminta pihak PLN selaku perusahaan penyedia energi listrik untuk mengambil langkah-langkah menyediakan mesin cadangan untuk sewaktu-waktu digunakan ketika terjadi gangguan pada pembangkit listrik tenaga disel (PLTD) dan PLTU.
Sementara itu Menejer PLN Area Palu Novalince Pamuso kepada wartawan menyebutkan pihaknya terpaksa memberlakuikan pemadaman bergilir karena kerusakan mesin pada PLTU Mpanau milik PT. Pusaka Jaya Palu Power.
Novalince menyebutkan dalam kondisi normal, PLTU Mpanau bisa mensuplai daya listrik ke PLN berkisar 25 MW dan PLTD Silae 17 MW.
Namun saat ini, satu unit PLTD Mpanau yang berkapasitas 12,5 MW mengalami kerusakan sehingga sistem kelistrikan Palu mengalami defisit 12,5 MW.
"Mesin itu sedang dalam perbaikan dan mudah-mudahan selesai hari ini (Selasa) dan segera bisa memasok daya ke sistem kelistrikan Palu sehingga suplai ke pelanggan bisa segera normal kembali," ujarnya.***
sumber:antarasulteng.com
0 komentar:
Posting Komentar