Palu, Jurnalsulteng.com- Partisipasi pemilih di Pilkada Donggala, Sulawesi Tengah, 2013 jauh lebih baik dibanding partisipasi pemilu legislatif dan Pilpres 2009 serta Pilkada Gubernur 2011.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Donggala Mahfud Masuara mengatakan, partisipasi pemilih pada Pilkada Donggal 4 September 2013 sebanyak 79 persen dari 187.969 daftar pemilih tetap.
Sementara pemilu legislatif, pilpres 2009 dan Pilkada Gubernur Sulteng 2011 hanya 76, 73 dan 74 persen.
"Pantauan kami waktu pilkada lalu sebagian mereka tidak memilih karena sedang bekerja di luar daerah," kata Mahfud.
Dia mengatakan untuk angka pasti berapa banyak pemilih keluar daerah saat pemungutan suara digelar tidak ada data pastinya.
"Makanya kami tidak bisa memperkirakan berapa banyak yang keluar daerah, tetapi laporan dari desa menyebutkan seperti itu. Banyak yang tidak ada di tempat," katanya.
Mahfud mencontohkan di Kecamatan Riopakava dari 14.373 daftar pemilih tetap yang menyalurkan suaranya hanya 10.082 pemilih. Sebanyak 4.291 pemilih tidak menyalurkan hak pilihnya.
Dia mengatakan di Kecamatan Riopakava sebagian besar masyarakatnya bekerja di perkebunan sawit yang lokasinya berada di Sulawesi Barat.
"Sementara pada saat pilkada tidak ada pemberlakuan libur dari perusahaan. Masyarakat kita tetap bekerja sebagaimana biasanya," kata Mahfud.
Kondisi itulah salah satunya yang menyebabkan sehingga masyarakat di daerah itu sebagian tidak menyalurkan aspirasinya.
Jika dibanding Pilkada 2008 partisipasi pemilih pilkada Donggala tidak mengalami peningkatan yakni tetap 79 persen. Dari 305.513 jumlah pemilih tetap (termasuk pemekaran Sigi) hanya 241.728 pemilih yang menyalurkan hak pilihnya.
Sementara Pemilu legislatif pada 2009 partisipasi pemilih hanya 76 persen. Demikian halnya pada Pilpres 2009 mengalami penurunan hanya 73 persen. Pada Pilkada Gubernur 2011 partisipasi pemilih hanya naik satu persen dari Pilpres yakni 74 persen.***
sumber:antarasulteng.com
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Donggala Mahfud Masuara mengatakan, partisipasi pemilih pada Pilkada Donggal 4 September 2013 sebanyak 79 persen dari 187.969 daftar pemilih tetap.
Sementara pemilu legislatif, pilpres 2009 dan Pilkada Gubernur Sulteng 2011 hanya 76, 73 dan 74 persen.
"Pantauan kami waktu pilkada lalu sebagian mereka tidak memilih karena sedang bekerja di luar daerah," kata Mahfud.
Dia mengatakan untuk angka pasti berapa banyak pemilih keluar daerah saat pemungutan suara digelar tidak ada data pastinya.
"Makanya kami tidak bisa memperkirakan berapa banyak yang keluar daerah, tetapi laporan dari desa menyebutkan seperti itu. Banyak yang tidak ada di tempat," katanya.
Mahfud mencontohkan di Kecamatan Riopakava dari 14.373 daftar pemilih tetap yang menyalurkan suaranya hanya 10.082 pemilih. Sebanyak 4.291 pemilih tidak menyalurkan hak pilihnya.
Dia mengatakan di Kecamatan Riopakava sebagian besar masyarakatnya bekerja di perkebunan sawit yang lokasinya berada di Sulawesi Barat.
"Sementara pada saat pilkada tidak ada pemberlakuan libur dari perusahaan. Masyarakat kita tetap bekerja sebagaimana biasanya," kata Mahfud.
Kondisi itulah salah satunya yang menyebabkan sehingga masyarakat di daerah itu sebagian tidak menyalurkan aspirasinya.
Jika dibanding Pilkada 2008 partisipasi pemilih pilkada Donggala tidak mengalami peningkatan yakni tetap 79 persen. Dari 305.513 jumlah pemilih tetap (termasuk pemekaran Sigi) hanya 241.728 pemilih yang menyalurkan hak pilihnya.
Sementara Pemilu legislatif pada 2009 partisipasi pemilih hanya 76 persen. Demikian halnya pada Pilpres 2009 mengalami penurunan hanya 73 persen. Pada Pilkada Gubernur 2011 partisipasi pemilih hanya naik satu persen dari Pilpres yakni 74 persen.***
sumber:antarasulteng.com
0 komentar:
Posting Komentar