Bandung, (Jurnalsulteng.com)- Koordinator Astra Grup Wilayah Bandung, Rosilia Olii mengatakan, penjualan perdana Agya, city-car besutan Toyota, akan dilakukan selepas Lebaran. "Minggu ketiga Agustus kemungkinan," kata Rosilia, di sela acara buka puasa bersama dengan komunitas wartawan di Bandung, seperti dilansir Tempo.co, akhir pekan lalu.
Menurut Kepala Cabang Auto 2000 Jalan Suci, Bandung itu, pemasaran perdana Agya itu ditujukan untuk memenuhi pemesanan indent mengikuti skema Low Cost Green Car (LCGC). "Ada yang indent, cuma karena regulasinya baru turun bulan lalu, jadi barangnya baru bisa disuplai bulan depan," kata Rosili.
Dia mengungkapkan, perusahaannya sudah menyiapkan sekitar 20 ribu unit Agya untuk dipasarkan perdana di seluruh Indonesia. Khusus untuk Jawa Barat, telah disiapkan sekitar 2 ribu. "Dominasi masih di Bandung, karena Agya itu memang untuk mobil perkotaan," kata Rosili. "Maksimal September, tapi habis Lebaran sudah ada yang tersuplay."
Rosili mengungkapkan, calon pembeli Agya yang memilih indent mengajukan permintaan sejak akhir tahun lalu. Total pemesan di Jawa Barat sudah melebihi angka 2.000. Padahal harga Agya belum ada kepastian.
Menurut Rosili, harga Agya memang belum diumumkan secara resmi sampai saat ini. Namun diperkirakan kisarannya antara Rp 95 juta hingga Rp 120 juta per unit. Agya rencananya dipasarkan dalam 2 jenis, yakni perseneling manual dan otomatis, yang masing-masingnya terdiri dari 4 varian. "Pemesanan paling banyak untuk tipe otomatis," katanya.
Mengantisipasi melonjaknya permintaan Agya, Toyota menyiapkan stokyard seluas 8 hektare di Rancaekek. Tempat itu mampu menampung sekitar 2 ribu unit "city-car" itu. "Rancaekek khusus mensuplay dealer-dealer di Kota Bandung," kata Rosili.
Tingginya permintaan untuk Agya, kata Rosili, dijamin tidak akan menggerus penjualan kendaraan unggulan Toyota lainnya. Sebab Agya punya segmen sendiri mengikuti regulasi LCGC. "Salah satu persyaratan regulasi LCGC adalah efisiensi bahan bakar, 1 liter untuk 20 kilometer," katanya.***
Menurut Kepala Cabang Auto 2000 Jalan Suci, Bandung itu, pemasaran perdana Agya itu ditujukan untuk memenuhi pemesanan indent mengikuti skema Low Cost Green Car (LCGC). "Ada yang indent, cuma karena regulasinya baru turun bulan lalu, jadi barangnya baru bisa disuplai bulan depan," kata Rosili.
Dia mengungkapkan, perusahaannya sudah menyiapkan sekitar 20 ribu unit Agya untuk dipasarkan perdana di seluruh Indonesia. Khusus untuk Jawa Barat, telah disiapkan sekitar 2 ribu. "Dominasi masih di Bandung, karena Agya itu memang untuk mobil perkotaan," kata Rosili. "Maksimal September, tapi habis Lebaran sudah ada yang tersuplay."
Rosili mengungkapkan, calon pembeli Agya yang memilih indent mengajukan permintaan sejak akhir tahun lalu. Total pemesan di Jawa Barat sudah melebihi angka 2.000. Padahal harga Agya belum ada kepastian.
Menurut Rosili, harga Agya memang belum diumumkan secara resmi sampai saat ini. Namun diperkirakan kisarannya antara Rp 95 juta hingga Rp 120 juta per unit. Agya rencananya dipasarkan dalam 2 jenis, yakni perseneling manual dan otomatis, yang masing-masingnya terdiri dari 4 varian. "Pemesanan paling banyak untuk tipe otomatis," katanya.
Mengantisipasi melonjaknya permintaan Agya, Toyota menyiapkan stokyard seluas 8 hektare di Rancaekek. Tempat itu mampu menampung sekitar 2 ribu unit "city-car" itu. "Rancaekek khusus mensuplay dealer-dealer di Kota Bandung," kata Rosili.
Tingginya permintaan untuk Agya, kata Rosili, dijamin tidak akan menggerus penjualan kendaraan unggulan Toyota lainnya. Sebab Agya punya segmen sendiri mengikuti regulasi LCGC. "Salah satu persyaratan regulasi LCGC adalah efisiensi bahan bakar, 1 liter untuk 20 kilometer," katanya.***
0 komentar:
Posting Komentar