AKBP Soemarno |
"Itu juga untuk mengetahui penembakan tersebut sengaja atau tidak dan dilakukan oleh siapa?" kata Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah AKBP Soemarno, Sabtu 20/7/2013).
Insiden penembakan istri Brigadir Hendra itu terjadi pada 16 Juli 2013 di tempat tinggalnya di Perumahan Himalaya Garden, Kelurahan Tinggede, Kabupaten Donggala.
Hendra diperiksa petugas Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Sulawesi Tengah beberapa jam setelah penembakan.
Dia mengatakan hasil tes psikologi itu bisa membantu penyidik untuk mengetahui emosi Hendra saat peristiwa naas tersebut terjadi.
Dugaan sementara, penembakan itu dipicu urusan rumah tangga karena istri Hendra bernama Aknir merasa cemburu.
Selama menjalani pemeriksaan Hendra terlihat sedih dan sesekali menangis.
Aparat sendiri tetap menunggu Hendra hingga emosinya tenang agar mudah menjalani pemeriksaan.
"Kita pahami Hendra sedang berduka sehingga tidak bisa memaksanya," katanya.
Korban Aknir sendiri mengalami luka tembak di perut dan tembus ke lengan. Korban meninggal dunia di rumah sakit karena kehabisan darah.
Polisi memastikan senjata api jenis revolver itu milik Hendra yang sehari-hari bertugas di Satuan Lalu Lintas Polres Donggala.
Dari hasil tes psikologi itu diharapkan juga akan diketahui apakah korban menembak dirinya sendiri atau tidak.
"Kita terus melakukan pendalaman kasus ini," kata Soemarno. (ant)
0 komentar:
Posting Komentar