Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Palu, Rahma Latief mengatakan, penyebab cepatnya penyebaran HIV/AIDS di Kota Palu karena banyaknya tempat hiburan dan lokalisasi. “Keberadaan tempat-tempat seperti ini harus ditekan,” ujarnya pada sosialisasi penyebaran penyakit AIDS di eks lokalisasi Tondo, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Minggu (24/3).
Pada kegiatan yang diikuti 20an orang pendatang baru pekerja seks komersial (PSK) tersebut Rahma juga mengatakan, sosialisasi ini dilakukan karena adanya pendatang eks lokalisasi Tondo itu. Hal ini dilakukan untuk memberikan pemahaman, bagaimana virus HIV/AIDS menyebar dan pencegahaan sejak dini.
“Dengan sosialisasi seperti ini, kami berharap bisa mendeteksi sejak dini penyebaran HIV/AIDS. Dulu sangat susah menemukan penderita karena kesadarannya masih rendah. Namun saat ini pelan-pelan penderita AIDS dapat kita deteksi melalui pemeriksaan Voluntary Conceling Test (VCT) di sejumlah Puskesmas dan rumah sakit,” jelasnya.
Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan, jumlah kumulatif kasus AIDS di Indonesia meningkat tajam dari 7.195 di tahun 2006 menjadi 76.879 pada tahun 2011. Menurut estimasi nasional pada tahun 2009, diperkirakan terdapat 186.257 orang terinveksi HIV dan 6,4 juta orang di Indonesia berisiko tinggi terinfeksi HIV. Untuk Palu pada tahun 2012, jumlah penderita HIV/AIDS bertambah 32 orang. Sedangkan tahun 2011 sebanyak 29 orang. Sejak kasus ini tercatat pada tahun 2002, sudah 33 orang dinyatakan meninggal dunia karena HIV/AIDS.JS/001
0 komentar:
Posting Komentar