Jurnal Palu- Sebagai
wadah para pengusaha kecil, Kerukunan Usahawan Kecil dan Menengah Indonesia
(Kukmi) Sulteng akan memfasilitasi para pelaku Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) untuk memperoleh pinjaman
modal usaha dari perbankan.
“Kukmi akan meningkatkan kerja sama dengan
perbankan agar para pelaku usaha usaha bisa terbantu dalam mengembangkan
usahanya ke arah yang lebih baik,” ungkap Ketua KUKMI Sulteng Moh Amin Badawi,
di sela-sela persiapan Rapat Kerja Nasional Kukmi se-Indonesia, Minggu (27/1).
Menurutnya, sampai saat ini masih banyak kesulitan yang dihadapi para pelaku usaha kecil dan
menengah. Untuk membantu memberikan akses kredit bantuan modal bagi UMKM,
salah satu upaya yang saat ini dilakukan dengan menggandeng Bank
Akarumi. Melalui upaya ini, saat ini kata Amin, sudah terseleksi 20 hingga 30
orang pengusaha kecil, yang akan segera mendapatkan bantuan modal usaha.
Amin mengatakan, dirinya juga menginginkan
suatu saat akan ada pelaku usaha kecil dan menengah dari Sulteng yang sukses
menjadi pelaku usaha makro. “Selama ini kita hanya dikenal sebagai pengusaha
kecil. Kami ingin suatu saat lahir pengusaha besar dari daerah ini,” ujarnya
sembari mengatakan dengan bantuan akses perbankan untuk mendapatkan bantuan
modal usaha, diharapkan bisa memacu semangat para pelaku usaha di daerah ini.
Kesulitan yang dihadapi para palaku usaha
kecil bukan hanya masalah permodalan, tetapi juga masalah sumber daya manusia.
Oleh sebab itu kata Amin Badawi, Kukmi juga akan menjalin kerjasama dengan
perguruan tinggi, sehingga dapat menciptakan pelaku usaha yang memiliki SDM
yang handal.
“Walaupun ada satu gudang ide, tapi kalau tidak ada dukungan permodalan tidak bisa berjalan baik. Sebaliknya, modal banyak tapi tidak didukung dengan sumber daya manusia juga tidak bisa berjalan baik,” terangnya.
“Walaupun ada satu gudang ide, tapi kalau tidak ada dukungan permodalan tidak bisa berjalan baik. Sebaliknya, modal banyak tapi tidak didukung dengan sumber daya manusia juga tidak bisa berjalan baik,” terangnya.
Pemilik PT Bank Akarumi ini juga mengatakan,
sejak 35 tahun bergelut dengan berbagai usaha, Amin Badawi mengatakan dirinya
memiliki beban dan utang budi pada daerah Sulteng, sehingga harus membayar
dengan mendorong lahirnya para pelaku usaha kecil dan menengah di daerah ini.
"Saya sangat berutang dengan Sulteng, kalau saya masih di Pare-pare (Sulsel), mungkin saya tidak bisa begini. Bisa pakai dasi dan sekali-kali berbatik ria," kata Amin.
"Saya sangat berutang dengan Sulteng, kalau saya masih di Pare-pare (Sulsel), mungkin saya tidak bisa begini. Bisa pakai dasi dan sekali-kali berbatik ria," kata Amin.
Sementara terkait dengan Rakernas Kukmi yang
akan dilaksanakan 1 Februari 2013 kata Amin, rencananya akan dihadiri pengusaha
nasional Aburizal Bakrie dan perwakilan 33 provinsi. Aburizal Bakrie selaku
Ketua Dewan Pelindung KUKMI dijadwalkan juga meresmikan Pasar Tradisional
(Patra) Modern Manonda.
Dikatakannya,
salah satu fokus dari Rakernas tersebut adalah memperkuat peran Kukmi sehingga bisa
menjadi wadah yang bermanfaat bagi para pelaku usaha kecil dan menengah.Trs
0 komentar:
Posting Komentar