Pembalakan hutan (Ilustrasi) |
Palu, Jurnalsulteng.com - Anggota Komisi V DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Matindas J Rumambi mendesak pemerintah daerah setempat segera merehabilitasi hutan pascabanjir bandang yang menghajar Desa Sintuvu, Kecamatan. Palolo, Kabupaten Sigi, pekan lalu.
"Rehabilitasi hutan itu mendesak karena kondisi hutannya sudah parah sehingga tidak ada lagi yang menahan air. Inilah penyebab banjir saat hujan datang," katanya di Palu, Senin (23/5/2016) setelah meninjau ke lokasi banjir di Palolo.
Peninjauan tersebut dipimpin Wakil Ketua DPRD Muharram Nurdin dengan membawa sejumlah bantuan kebutuhan pokok korban banjir.
Dia sudah menduga sejak terjadinya banjir yang merobohkan sejumlah bangunan dan menghancurkan areal perkebunan masyarakat tersebut penyebabnya adalah penebangan liar.
"Saya tidak mengerti kenapa bisa ada penebangan di sana, sementara kami tahu tidak ada izin pemanfaatan kayu di sana. Ini aneh," katanya.
Menurut Sekretaris DPD PDI Perjuangan itu pengawasan hutan belum terkontrol secara baik sehingga berpeluang bagi terjadinya pengerusakan hutan.
Matindas belum memastikan motif penebangan tersebut apakah untuk perkebunan atau pencurian kayu.
"Indikasi sangat kuat terjadinya penebangan karena kayu gelondongan hanyut dari atas," katanya.
Dia mengatakan, kerugian akibat banjir tersebut diperkirakan mencapai miliaran rupiah karena peristiwa tersebut tidak hanya merusak rumah dan menewaskan seorang anak tetapi juuga menghajar kebun masyarakat khususnya kopi dan kakao.
"Ini kerugian paling besar yang diderita masyarakat. Kebun yang sudah bertahun-tahun dibangun hancur," katanya.(***)
Source; Antara
0 komentar:
Posting Komentar