Ilustrasi |
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Daerah Sulawesi Tengah Yufni Bungkudamu, mengatakan delapan perempuan tersebut diduga dipekerjakan sebagai penjaja seks komersial di Batam, Kepulauan Riau.
"Kami sedang berkoordinasi dengan kepolisian setempat guna memulangkan perempuan tersebut," katanya yang dikutip dari Antara, Rabu (29/10/2014).
Dia menyebutkan perempuan korban perdagangan manusia tersebut berasal dari Kabupaten Poso (lima orang), Kabupaten Tojo Una-Una (dua orang), dan seorang berasal dari Kota Palu.
"Mudah-mudahan mereka cepat dipulangkan ke kampung," katanya.
Untuk menghindari korban perdagangan manusia, Yufni mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah terpancing rayuan para calo yang menawarkan kerja ke luar daerah dengan iming-iming gaji tinggi.
Dia menduga banyak calo pencari calon tenaga kerja di Sulawesi Tengah yang mencari mangsa ke sejumlah daerah ini.
Para calo tersebut umumnya menjanjikan kerja di luar negeri sebagai asisten rumah tangga.
Sebelumnya, Kepala Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Perwakilan Sulawesi Tengah Dedi Askary mendesak kepolisian setempat untuk mengusut praktik perdagangan manusia yang ada di wilayahnya agar tidak muncul banyak korban lainnya.[Ant]
0 komentar:
Posting Komentar