>
Headlines News :
Home » , » Layanan Pavilium Garuda di RSUD Anutapura Dikeluhkan

Layanan Pavilium Garuda di RSUD Anutapura Dikeluhkan

Written By Unknown on Kamis, 23 Oktober 2014 | 08.09.00

Semboyan Senyum dan Ramah yang terpampang di atas pintu Pavilum Garuda
yang hanya menjadi hiasan semata. (Foto: Mahbub)
Palu, Jurnalsulteng.com- Senyum dan Ramah yang menjadi Tagline di RSUD Anutapura Palu hanya menjadi hiasan belaka. Terbukti, perilaku dan pelayanan Kepala Pavilium Garuda, Ramlah sangat meresahkan pasien dan keluarganya. Hal tersebut terjadi beberapa hari lalu saat Ramlah terkesan memaksakan pasien Amunudin, agar segera meninggalkan rumah sakit dengan alasan sudah pulih. Akibatnya Aminudin terkapar pingsan tepat di halaman RSUD Anutapura samping pavilum Garuda tempat ia dirawat.

"Bebarapa hari lalu, saya sudah disuruh pulang kepala ruangan itu (Ramlah), tapi pas di depan pintu pagar saya pingsan karena belum sehat sekali, akhirnya saya di gotong dan kembali ke ruangan untuk dirawat," tutur Aminudin.

Ia mengatakan, permintaah dirinya untuk segera keluar dari rumah sakit terkesan dipaksakan. Isteri si pasien, Nurhayati juga keluhkan pelayanan pihak rumah sakit khususnya kepala ruangan, Ramlah yang tidak memberi kenyaman terhadap suaminya dan pasien yang sedang sakit.

"Kadang pasien dibentak dengan membawa terlalu banyak barang-barang (pakaian) dari rumah. Rumahnya kita kan jauh dari rumah sakit (Lalundu), masa kita bolak balik ambil perlengkapannya kita, sedangkan yang di palu saja tidak sampai begitu, kalau satu kali lagi kita dibikin begitu mending kita keluar saja daripada dibentak-bentak," ujar Nurhayati.

Ditambahkan Nurhayati, ia membawa suaminya ke RSUD Anutapura untuk sehat bukan malah ditambah sakit. "Gaji kami puluhan tahun dipotong untuk bayar jaminan kesehatan (Askes) tapi hanya dilayani seperti ini, atau mungkin karena bapak (Aminudin) pasien Askes sehingga dilayani seperti ini, mungkin maunya mereka uang cash barangakali baru dilayani dengan baik," keluh Nurhayati.

Keluhan Aminudin itu dibenarkan oleh pasien lain, Tahir, menurutnya pelayan diruangan kelas 2 kurang memuaskan dan tidak membuat nyaman para pasien. Ia mengatakan ke empat pasien diruangan itu semuanya golongan empat dan mendapat ruangan kelas 1 tetapi karena ruang kelas 1 di tempati dokter, maka mau tak mau mereka menempati ruangan kelas 1.

"Kalau itu tidak apa-apa, tapi ini soal makanan juga, masa makanan untuk pasien kelas satu di samakan dengan makanan pasien kelas tiga, hanya rantangnya saja diganti tapi isi jenis makanan sama dengan yang di kelas tiga, kalau tidak salah makanan pasien kelas satu itu ada buahnya,"protesnya isteri Herman yang enggan disebutkan namanya.

Kejadian ini harusnya mendapat perhatian dari pihak terkait, khususnya direktur RSUD maupun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palu, sebab pelayanan yang ramah terhadap pasien adalah hal utama.[Bob]
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger