Rini Soemarno |
"Ini yang saya kurang mengerti, kalau seandainya benar, kan katanya data KPK enggak boleh bocor. Menurut kabar beredar Rini masuk rapor merah, tapi konon dia namanya masih masuk kabinet, Seandainya Rini masih dipertahankan masuk kabinet, maka ada suasana dilematis Jokowi," kata Karyono, yang dikutip dari Inilah.com, Sabtu (25/10/2014).
Dilematis karena Rini merupakan orang kepercayaan Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Bahkan Rini masuk dan turut membantu proses persiapan jalannya pemerintahan dengan menjadi Ketua Tim Transisi.
"Dia juga aktif membantu kampanye Jokowi-JK, ini pasti membuat situasi dilematis kalau informasinya benar," jelasnya.
Seperti diketahui Rini sebelumnya pernah memimpin Astra International. Kedekatannya dengan petinggi Astra Group, Edward Suryadjaya, itulah yang kemudian bersinggungan dengan Ketum Golkar Aburizal Bakrie. Karena Edward sebelumnya pernah menjadi petinggi DPP Partai Golkar di era kepemimpinan Jusuf Kalla.
Kedekatan Rini dengan sejumlah elit Partai Golkar yang saat ini bersebrangan dengan partai koalisi mendukung pemerintah juga menjadi pertimbangan bagi elit PDIP. Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mencium gelagat tersebut dan memutuskan mencoret nama Rini dari daftar kabinet Jokowi-JK.
Sayangnya, nama Rini tetap masuk dalam jajaran kabinet baru. Ia dikabarkan masuk menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). [Inilah]
0 komentar:
Posting Komentar