Jk - Jokowi |
Pernyataan Prabowo tersebut pun mendapat tanggapan dari cawapres nomor urut 2, Jusuf Kalla (JK). JK bilang,
"Ciri orang yang tidak sportif tidak pernah mau mengakui kelebihan atau prestasi orang lain. Kerjanya hanya mengkritik," tanggap politisi Partai Golkar, Tantowi Yahya.
Sikap Jokowi-JK itu, menurut Tantowi, jelas bertolak belakang dengan Prabowo-Hatta yang tak sungkan memuji lawan politiknya.
"Ketika Jokowi punya pendapat yang baik, Prabowo tidak segan-segan mengatakan setuju, saya sependapat dengan anda. Sementara Jokowi tidak pernah, JK sama saja," katanya.
Tantowi menegaskan, esensi dari demokrasi adalah sportivitas. Selayaknya Jokowi-JK bisa bersikap lebih sportif.
"Kalau orang punya kelebihan, orang membuat prestasi, wajib diakui," tuturnya.
Ia khawatir pasangan capres-cawaprs bernomor urut 2 itu tak siap kalah dalam Pilpres 9 Juli besok sehingga menyalahkan orang lain.
"Mereka tidak mau mengakui kekalahan. Ini bahaya," terangnya.
Kontrak gas Tangguh ke Provinsi Fujian ditandatangani pada tahun 2002 pada masa kepemimpinan Presiden Megawati. Kontrak tersebut menjual gas pada harga sekitar 2,4 dolar AS per MMBTU. Tahun 2006, pemerintah berhasil melakukan renegosisasi dengan harga menjadi 3,35 dolar AS per MMBTU.
Seperti diberitakan, pemerintah baru saja berhasil meningkatkan harga pembelian tersebut menjadi US$ 8 per juta per MMBTU. Kemudian harga tersebut akan kembali naik bertahap, tahun 2017 ditargetkan akan menjasi sekitar 13 dolar AS per MMBTU. Akibat perubahan tersebut negara mendapat peningkatan pendapatan Rp 250 triliun.[Rmol]
0 komentar:
Posting Komentar