Prabowo subianto |
Prabowo menilai salah satu yang membuat negara luar memandang sebelah mata terhadap Indonesia, adalah karena masalah tenaga kerja. Menurutnya selain memberikan pendidikan yang tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia, pemerintah juga harus mendidik tenaga kerja dan memberikan sertifikasi.
"Kita harus siapkan tenaga kerja dengan pendidikan yang baik. Tidak hanya jadi tukang sapu, jadi PRT," tegasnya dalam debat Capres putaran ke-3 di Hotel Holiday Inn, Jakarta Utara, Minggu (22/6/2014).
Prabowo melanjutkan, banyak rakyat Indonesia yang terpaksa menjadi TKI, karena sulitnya mendapatkan pekerjaan di dalam negeri. Mereka terpaksa bekerja ke negara lain demi menghidupi anak dan keluarganya.
"Kebanyakan mereka datang dari keluarga miskin," ucapnya.
Ia pun menceritakan pengalamannya saat membantu seorang tenaga kerja wanita dari Atambua yang mengalami masalah di Malaysia karena membunuh majikannya.
"Dia sangat miskin, baru 15 tahun saat bekerja, teraniaya, tersiksa, dan drop psikologisnya, kemudian membunuh majikannya. Jadi intinya, karena kemiskinan yang mendalam di daerah-daerah yang tertinggal," ucapnya.
Pria yang maju bersama Hatta Rajasa di Pilpres 2014 itu mengakui, memang untuk mencetak tenaga kerja yang mempunyai kemampuan baik membutuhkan dana yang tidak sedikit. Untuk itulah ia menekankan pentingnya membangun ekonomi nasional yang baik.
"Ini akan menentukan peran penting Indonesia. RI akan disegani bukan karena konferensi-konferensi yang banyak. Tapi, kalau rakyatnya sejahtera, makmur, bisa makan, sekolah dan dapat pelayanan yang baik," tandasnya.***
sumber:inilah.com
0 komentar:
Posting Komentar