Luka korban tembak. (foto: balckberry) |
"Saya sekarang di rumah sakit melihat korban. Sekarang korban dirawat sehingga tidak bisa kami lihat langsung," kata Mohammad Syarif, seorang warga yang dilansir Antara, Sabtu malam.
Dia mengatakan hingga kini informasi terkait munculnya reaksi warga terhadap polisi masih simpang siur.
"Yang jelas pemicunya setelah pertandingan bola Divisi I antara Banyuwangi dan Persbul (Persatuan Sepak Bola Buol). Entah bagaimana, tiba-tiba terjadi kekacauan lalu warga ramai-ramai ke polisi karena polisi sempat buang tembakan dan gas air mata," katanya.
Selain itu, satu unit sepeda motor dilaporkan dibakar massa namun belum diketahui pemilik kendaraan tersebut.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Buol Aruji membenarkan adanya korban dilarikan ke rumah sakit.
Aruji meminta agar wartawan bersabar karena informasi terkait peristiwa tersebut sedang ditelusuri kronologisnya.
"Sebentar saya hubungi lagi kalau datanya sudah lengkap," katanya.
Sebelumnya, Kapolres Buol AKBP Ferdinand Pasule saat dikonfirmasi membantah ada warga yang tertembak. “Itu itu saja yang beredar. Malahan saya yang terkena lemparan batu di bagian kepala dan punggung,” kata kapolres seperti dilansir metrosulteng.com.
Pada 2010, kerusuhan juga melanda Kabupaten Buol saat terjadi bentrok antara warga dan polisi. Dalam kejadian itu tujuh orang tewas tertembak polisi dan puluhan lainnya luka-luka termasuk aparat keamanan.(Ant/Msc/trs)
0 komentar:
Posting Komentar