Manado, Jurnalsulteng.com- Kabupaten Gorontalo Utara kembali memiliki tambahan sebuah ikon baru yang dapat dibanggakan selain keindahan ekowisata Pulau Saronde serta produk hasil agribisnis lainnya.
Hal ini ditandai dengan hadirnya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terbesar yang dioperasikan di Sulawesi. PLTS Sumalata dengan kapasitas terpasang dua mega watt-peak (MWp) ini berlokasi di Desa Motihelumo, Kecamatan Sumalata Timur, Kabupaten Gorontalo Utara.
Kehadiran PLTS terbesar ini akan semakin membuat daerah yang berada di pesisir utara Provinsi Gorontalo menjadi percontohan sebagai salah satu daerah penghasil energi listrik yang memanfaatkan sumber energi baru terbarukan.
PLTS dengan skema independent power producer (IPP) atau pengembang listrik swasta ini, adalah PLTS IPP kedua yang resmi beroperasi, setelah sebelumnya PLTS berkapasitas lima MWp di Kupang, Nusa Tenggara Timur, yang diresmikan beberapa waktu lalu.
PLTS Sumalata dua MWp ini merupakan bagian dari program pemerintah melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
General Mamager PT PLN Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo, Baringin Nababan, menyebutkan bahwa program pemerintah untuk pemanfaatan energi terbarukan, seperti melalui pembangunan PLTS terus ditingkatkan, baik yang dilakukan oleh PLN maupun pihak ketiga (IPP).
“Penggunaan energi matahari sebagai sumber penghasil listrik melalui PLTS di wilayah kerja PLN Suluttenggo yang meliputi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo saat ini baru mencapai hampir satu MWp. Dengan hadirnya PLTS IPP Sumalata dua MWp ini, maka ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah untuk mendorong penggunaan energi terbarukan tidak hanya menjadi tanggung jawab PLN saja, tapi turut didukung oleh pihak investor yang memiliki komitmen yang sama, yaitu membangun infrastruktur ketenagalistrikan dengan menggunakan energi terbarukan," ujar Baringin, Kamis, (24/3/2016).
PLTS dibangun selama delapan bulan, terhitung sejak April 2015 hingga Desember 2015 oleh PT Brantas Adya Surya Energi, anak usaha PT Brantas Energi, bagian dari PT Brantas Adipraya (Persero).
Kehadiran Brantas Adya Surya Energi ini merupakan perwujudan sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan PLN dalam membangun infrastruktur ketenagalistrikan di Indonesia.
Listrik yang dihasilkan oleh PLTS Sumalata ini tersambung langsung (on grid) dengan jaringan 20 kV pada sistem distribusi PLN Area Gorontalo.
Puncak tertinggi daya listrik (peak load) yang dihasilkan oleh PLTS ini adalah selama tiga jam, yaitu pukul 11.00-13.00 dengan beban bisa mencapai 2.049 kiloWatt-peak (kWp).
Direktur Brantas Adya Surya Energi, Pramono, menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dari masyarakat dan pemerintahan setempat sehingga proses pembangunan PLTS yang 40 persen komponen panel surya yang digunakan adalah komponen lokal, dapat berjalan dengan baik.
"Terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat dan pemerintahan setempat yang telah mendukung kami sepenuhnya dalam menyelesaikan pembangunan PLTS. PLTS Sumalata ini dibangun di atas lahan 5 hektare, di mana 3,5 hektarenya digunakan untuk kebutuhan penempatan 8.600 panel surya yang 40 persen adalah komponen lokal. Ini sejalan dengan upaya untuk mengoptimalkan TKDN (tingkat komponen dalam negeri) di infrastruktur ketenagalistrikan," ujarnya.
Asisten I Bidang Administrasi dan Pelayanan Publik Provinsi Gorontalo Utara, Mohammad Enggowa, mengajak masyarakat di sekitar lokasi PLTS untuk bersama-sama menjaga keberadaan PLTS karena merupakan obyek vital yang perlu diamankan demi kepentingan bersama.
“Listrik merupakan kebutuhan kita bersama, seluruh masyarakat. Oleh karenanya, pemerintah mengajak seluruh warga untuk bersama-sama menjaga dan mendukung keberadaan PLTS Sumalata ini. Kita patut berbangga bahwa di daerah Gorontalo Utara memiliki PLTS terbesar di Pulau Sulawesi yang juga menggunakan tenaga kerja lokal di dalamnya. Keberadaan PLTS ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Gorontalo," paparnya.
Secara nasional, hingga Maret ini, kapasitas PLTS yang dioperasikan PLN di seluruh Indonesia mencapai sembilan MWp dan pihak swasta (IPP) tujuh MWp, sehingga total kapasitas PLTS saat ini mencapai 16 MWp. (***)
Source; Viva
0 komentar:
Posting Komentar