"Target kita agar UMKM lebih kuat manajemennya, modalnya, meningkat kuantitas dan kualitas produknya serta mampu melakukan terobosan pasar," kata Kepala Dinas Perindagkop dan UMKM Sulteng Abubakar Almahdali di Palu, Kamis (6/3/2014).
Menurut dia, upaya penguatan tersebut akan dilakukan melalui pelatihan manajerial, teknis produksi dan pasar serta pemberian bantuan peralatan produksi serta modal usaha.
"Kami menyiapkan cukup banyak paket bantuan untuk UMKM tahun ini yang sasarannya memperkuat daya tahan UMKM dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin sengit," ujarnya tanpa merinci paket-paket bantuan itu.
UMKM, katanya, terbukti kuat bertahan di tengah krisis ekonomi dan memberikan kontribusi yang semakin tinggi pada pertumbuhan ekonomi daerah, apalagi mulai 2014, ekspor nikel mentah yang menjadi andalan penghasil devisa setiap tahun akan terhenti.
Khusus dalam program peningkatan akses pasar, Disperindagkop dan UMKM Sulteng memprogramkan keikutsertaan UMKM di daerah ini dalam kegiatan pameran dan promosi usaha di berbagai tempat di dalam negeri.
"Kita memiliki cukup banyak komoditas hasil karya UMKM yang potensial dijual di pasar dalam negeri seperti bawang goreng, kerajinan kayu hitam, rotan, serta produk-produk makanan jadi dari sektor perikanan dan kelautan serta pertanian," ujarnya.
Ia mengaku belum ada program Disperindagkop dan UMKM Sulteng untuk melakukan pameran dan promosi di luar negeri, namun ada beberapa peluang yang diciptakan oleh para mitra seperti Pusat Inovasi Rotan Nasional (PIRNas) yang berpusat di Palu.
PIRNas ini, kata Abubakar, memiliki kerja sama dengan pusat inovasi rotan Jerman (IZL) yang bisa memberikan bantuan untuk meningkatkan desain produk rotan serta mengadakan pameran dan promosi dagang di berbagai negara di dunia.
"PIRNas mengembangkan program ini secara nasional, namun karena PIRNas ini berkedudukan di Sulawesi Tengah maka UMKM Sulteng tentu akan mendapat prioritas mengikuti program-program mereka.
Ketua PIRNas Prof Dr Tanra Telu pada kesempatan terpisah mengemukakan bahwa selama 2013 sampai saat ini pihaknya sudah menggelar pameran dan promosi dagang mebel rotan di Eropa dan Amerika Serikat atas kerja sama dengan IZL Jerman.
"Bulan Juni nanti kami akan menggelar pameran lagi di Amerika Serikat," kata Tanra Telu dan mengemukakan bahwa pengusaha rotan Sulteng yang umumnya masih berskala kecil akan mendapat kesempatan mengikuti program ini," ujarnya.***
sumber:antarasulteng.com
0 komentar:
Posting Komentar