>
Headlines News :
Home » » Maluku Harus Jadi Kerajaan Rempah-rempah Lagi

Maluku Harus Jadi Kerajaan Rempah-rempah Lagi

Written By Unknown on Selasa, 20 Agustus 2013 | 11.34.00

Jakarta, Jurnalsulteng.com - Kejayaan Maluku sebagai penghasil rempah-rempah harus dikembalikan seperti dahulu kala. Pada masa lalu, bangsa Eropa datang ke Maluku karena tertarik kekayan rempah-rempahnya.

"Kini kejayaan itu harus dikembalikan. Kerajaan rempah-rempah harus dikembalikan ke bumi Maluku," kata Menteri Pertanian Suswono ketika membuka Konferensi Rempah Internasional di Ambon, Maluku, seperti dikutip, Selasa (20/8/2013).

Melimpahnya produksi rempah di dalam negeri, membuat Indonesia dikenal dengan sebutan spices island country (negara kepulauan rempah). Bahkan dengan keanekaragaman hayati yang ada sampai saat ini, plasma nutfah rempah Indonesia menjadi salah satu yang terbesar di dunia.

Sampai saat ini rempah Indonesia masih menjadi unggulan dunia. Untuk komoditas pala, kayu manis, dan cengkeh, Indonesia masih menempati posisi nomor satu di dunia.

Lada sempat menduduki urutan pertama, dengan memasok lebih dari 80% kebutuhan dunia. Namun saat ini lada Indonesia menduduki peringkat ketiga dunia.

Ke depan, lanjut Suswono, pengembangan rempah Indonesia memiliki prospek yang cerah sejalan dengan semakin meningkatnya permintaan dunia terhadap rempah.

"Meski begitu kita tidak bisa menutup mata pengembangan rempah Indonesia juga menghadapi sejumlah masalah," ungkap Suswono.

Masalah yang dihadapi, ujar Suswono, antara lain rendahnya produktivitas tanaman karena banyaknya tanaman tua dan rusak, serangan hama penyakit, belum menggunakan benih unggul, dan kurangnya pemeliharaan tanaman. Persoalan lainnya adalah mutu produk umumya masih rendah, produk masih berbentuk primer, dan pengolahannya masih tradisional.

Selain itu, belum efesiennya rantai tata niaga, informasi pasar yang belum berkembang di sentra produksi, posisi tawar petani yang masih lemah karena kelembagaan petani belum optimal, belum optimalnya kemitraan petani dengan lembaga usaha rempah, serta terbatasnya permodalan petani, menjadi persoalan yang juga harus diselesaikan.***

sumber;detikfinance

Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger